Calon Kepala Daerah Dari Kader PDIP Disekolahkan Megawati

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri <kiri>

Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sedang meresmikan sekolah bagi calon kepala daerah untuk kader Partai PDI Perjuangan yang nantinya akan bersiap untuk berlaga di dipemilihan kepala daerah serentak tahun ini, pada hari minggu (28/06/2015).

Sekolah yang dibuat ini bermaksud untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi para kader PDI Perjuangan demikian isi dari sambutan yang diberikan oleh Megawati. Pendidikan yang tidak panjang ini akan memakan waktu kurang lebih empat hari lamanya yang dibentuk untuk memperkuat komitmen kerakyatan bagi para calon kader kepala daerah dari PDI Perjuangan.

Dikantor DPP PDIP, Jakarta pada hari minggu (28/06/2015), Ia berkata bahwa Pemimpin daerah yang ada selama ini hanya berpikiran praktis tidak mempunyai visi dalam jangka waktu yang panjang. Mereka hanya ingin mempunyai kekuasan yang akhirnya bertujuan digunakan untuk kepentingan sendiri. Dalam sekolah singkat ini para peserta yang nantinya memenangkan dalam pertarungan pilkada, mereka harus mengejewantahkan visi pembangunan dalam jangka panjang dan mendahulukan kepentingan rakyat banyak.

Dalam sekolah bagi para kader PDIP ini Megawati langsung menunjuk anggota Komisi II dari Fraksi PDIP sebagai koordinator sekolah calon kepala daerah yaitu Komarudin Watabun.

Melalui pendidikan kilat ini diharapkan bagi para kader PDIP yang sudah mendapatkan rekomendasi untuk maju dalam pilkada serentak nanti akan memperoleh banyak materi seputar ilmu pemerintahan daerah versi PDIP dan kemenangan pemilu, tutur Komarudin Watubun. Penyelenggaraan pendidikan kilat bagi para kader ini diselenggarakan di Kinasih Resort di Bogor, dari tanggal 28 Juni sampai 3 Juli 2015.

Materi dalam pembelajaran pendidikan kilat tersebut seperti yang tertera di bawah ini :

• Strategi pemda mewujudkan Trisakti Bung Karno dan Nawacita.
• Mewujudkan APBD yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
• Sinergi pemerintah pusat dan daerah.
• Komunikasi politik.
• Membaca survey serta pelatihan komunikasi.
• Debat, kemudian.
• Wawancara.

Sumber : CnnIndonesia.